MEI 2019

Minggu, 5 Mei 2019 00:39 WIB
Usaha Penepatan Janji Terakhir

Langkah Awal
Tulisan ini sengaja dan sangat sadar dibuat karena memang sudah diniatkan dari diri pribadi untuk memberikan hal yang keterjaminan akan manfaatnya pun masih belum ada. Jadi, mungkin bisa bermanfaat dan mungkin juga tidak. Namun, ini adalah usahaku. Pada saat kamu membacanya, aku harap kamu sedang ada dikondisi yang baik dan jernih secara pikiran dan sehat secara jasmani serta tidak sedang dalam berada fluktuasi secara emosi. Lawan semua asumsimu saat membaca ini dan pemaknaan yang kamu dapat secara implisit dari semua kata yang aku tulis. Tenang, kumpulan paragraf ini akan memuat segala sesuatunya secara eksplisit dan terbuka. Bukan karena aku tidak percaya kamu akan mengerti makna yang terselubung dari tulisan ini. Bukan pula karena aku sengaja untuk merahasiakan makna dalam salah satu kalimat yang aku tulis ini. Aku pun tahu kamu jauh lebih baik dalam hal menulis disbanding diri ini. Jadi, tiada gunanya untuk membuat tulisan yang sarat akan makna implisit. Namun, karena aku merasa tidak perlu untuk melakukan itu. Aku memilih untuk mencurahkan semuanya disini dengan sejelas-jelasnya. Semua kata-kata yang aku pilih pun, sudah merepresentasikan setiap suara dari pikiran serta teriakan dari hati dan perasaanku sendiri. Aku berani jamin. Jadi, aku mulai…

Sejauh Ingatan Terdekat
Aku yakin kamu masih ingat saat aku sedang membuat alur berpikir dipapan tulis sekre HIMAFI ITB yang cukup impulsif sebagai kedok untuk menunggu kegiatan yang aku lanjutkan nantinya. Di titik ini aku pun mengalami banyak hal yang transit di otak seorang manusia yang menulis ini, untuk silih berganti menjadi hal yang perlu aku berikan keputusan mengenai sikap aku terhadap semua hal yang perlu aku pikirkan. Aku juga yakin kamu cukup memiliki pengetahuan terkait permasalahan yang aku hadapi dalam amanah aku sebelumnya, Keputusan untuk memaksa diri ini melihat wadah ternyamanku selama berkegiatan di KM ITB dari luar dan tidak bersamai mereka dalam penyelesaian masalah yang ada cukup membuat kesedihan dan ketidaktegaan dialami dan dirasakan oleh orang yang selama ini berusaha untuk menyenangkan semua pihak pada seluruh perkara yang ada (re:aku). Keputusan yang aku ambil itu bukan tanpa dasar. Awal yang kurang dalam memulainya memang. Hal ini aku lakukan karena rasa untuk membuat orang-orang yang ada disekitar aku bahagia dan senang itu cukup memberikan kepuasan secara batin kepadaku. Segala bentuk dorongan dan dukungan yang aku belum persiapkan baik untuk mengatisipasinya pun muncul. Aku rasa memang mereka merasa aku cocok dalam memangku jabatan sebagai MWA WM ITB.
Namun, mungkin juga tidak. Bagaimana jika ini memang bentuk dari kemenangan para penyelamat sistem? Pengusahaan supaya hukumnya tetap disesuai dan ditaati. Jika itu benar sekalipun, aku memilih untuk memberikan perhatian lebih kepada mereka yang beranggapan demikian. Mungkin kamu pun mengetahui alasan dibalik aku menerima jabatan sebagai Senator HIMAFI ITB. Hal yang sama pun berlaku ketika aku memutuskan untuk mengikuti proses PEMIRA MWA WM ITB. Aku yang merasa perlu mengaplikasikan dan menyampaikan hal yang aku ketahui kepada sebanyak-banyaknya orang. Motivasi yang selalu aku gunakan ketika aku bekerja untuk orang-orang dalam HIMAFI ITB dan terlebih untuk KM ITB. Hal itu aku rasa menjadi sesuatu yang telah mengantarkanku untuk berbakti kepada KM ITB sekali lagi dan terakhir kalinya juga sebagai MWA WM ITB. Aku jelas mengetahui bahwa kamu adalah orang yang mungkin sampai detik ini, menentang keras keputusanku untuk menjadi MWA WM ITB karena memang tanggung jawab yang aku lakukan di Kongres KM ITB belum sepenuhnya usai. Jika memang ada pilihan untuk tetap menjadi Kongres KM ITB dan bisa mengikuti proses PEMIRA MWA WM ITB, akan aku lakukan. Aku pun juga merasakan kegundahan akibat hal ini. Apa yang seharusnya dilakukan dengan kondisi saat itu terjadi. Keputusan untuk akhirnya menjadi calon MWA WM ITB itulah yang aku ambil. Alasannya, aku merasa di Kongres KM ITB ada yang dapat menggantikan posisi yang aku tinggalkan yaitu Ketua Kongres KM ITB. Alhasil, pemikiran aku benar bahwa abil bisa menjadi Ketua Kongres KM ITB yang fokus permasalahannya adalah PJS Ketua Kabinet KM ITB dan PEMIRA MWA WM ITB . Aku pun pergi untuk menjalankan opsi yang aku pilih dengan mundur dari Kongres KM ITB. Selama selang waktu yang aku lupa berapa lama, aku mendengar langsung dari kamu sendiri untuk bersedia menjadi seorang Senator HIMAFI ITB untuk menggantikanku. Yang kamu perlu tau adalah aku tidak mengira bahwa kamu ingin menjadi Senator HIMAFI ITB setelah melihat betapa kerasnya menjadi pemangku jabatan tersebut. Namun di sisi lain, aku merasakan senang dan tenang karena ada yang menjadi suksesor aku di Kongres KM ITB. Dua hal tersebut yang membuat aku berekspektasi lebih dan besar kepada dirimu. Aku melakukan hal yang seperti itu karena aku merasa bahwa kamu bisa memenuhi itu semua karena sudah terpapar banyak semenjak TPB hingga kemarin menjadi timsen aku. Jika kamu ingin menyalahkan saat aku tidak terlalu memperhatikan keseluruhan timsen dan magang timsen pun, aku sangat terbuka dan siap untuk kamu salahkan. Aku memang memiliki keterbatasan dalam melakukan pewadahan untuk mereka dalam berkegiatan atau setidaknya terlibat dalam hal yang perlu dilakukan oleh timsen itu sendiri. Aku kira dari awal menjabat bahkan sampai akhir aku melakukan LPJ pun, aku tidak berhasil memberikan kesan yang baik untuk timsen maupun magang itu sendiri. Itu semua karena aku merasa masih kurang optimal dalam melakukan manajemen tim maupun manusia yang baik. Aku pun juga tidak bisa memberikan fokus yang sama kepada timsen dan magang timsen dengan permasalahan yang aku hadapi di KM ITB. Namun, adanya berbagai macam kekurangan yang aku miliki, kamu dan yang lainnya pun tetap ada buat aku. Tetap memberikan bantuan baik dari segi gagasan tentang solusi yang harus diambil hingga membuat poster tetap dilakukan. Aku sangat berterimakasih untuk hal itu. Kondisi ini bukan berarti aku melupakan segala hal buruk yang aku lakukan pada kamu dan tim. Aku tentu juga masih ingat saat kamu mengatakan bahwa aku pilih kasih. Masih ingat tentang kesalnya kamu terhadap tim senator itu yang mengetahui harus melakukan hal-hal seperti apa dan tidak hanya kamu terus yang kerja. Sekalipun hal yang membuat kamu kesal pun tidak berhasil aku solusikan untuk membuat kamu nyaman dan senang berada di tim dengan atmosfer kerjanya. Namun, yang terjadi malah sebaliknya. Oleh karena itu, aku minta maaf. Terlepas dari itu semua, ada hal yang perlu kamu ketahui. Saat aku menjadi Senator HIMAFI ITB dan Ketua Kongres KM ITB, aku lebih mendedikasikan diriku untuk KM ITB dibanding HIMAFI ITB. Alasannya sederhana, aku sangat mengetahui betul massa HIMAFI ITB itu memang dapat dikategorikan sebagai massa sebuah himpunan yang apatis. Aku rasa dalam hal ini kita menyepakatinya. Bukti dan segala macam hal yang dapat mendukung pernyataanku barusan dapat kamu terima dengan mudah. Artinya, dengan kondisi seperti ini aku merasa lebih banyak hal yang bisa aku lakukan secara optimal ketika memberikan fokus lebih kepada KM ITB. Jadi, memang semua ini aku rencanakan untuk menjalani mimpi yang ingin aku raih. Untuk menjadi Ketua Kongres KM ITB yang lebih baik dari sebelumnya, melakukan penegasan kepada seluruh Senator angkatan 2015 mengenai fungsi dan tugas Kongres KM ITB dan Senator HMJ. Aku bercita-cita untuk Kongres KM ITB angkatan 2015 minimal berhasil menjawab beberapa hal fundamental untuk diperbaiki yang terjadi pada Kongres KM ITB di angkatan sebelumnya. Mungkin ini adalah hal yang terlihat tidak baik karena terlihat seakan-akan melupakan HIMAFI ITB. Satu sisi untuk beberapa orang yang mengamati secara dalam, mungkin bisa dikatakan benar jika dilakukan karena untuk memberikan sebuah pembelajaran kepada massa HIMAFI ITB. Hal ini perlu untuk terus di follow up terus-menerus dengan segala bentuk publikasi yang bisa keluarkan. Di sisi lain, ini adalah hal yang buruk dan sangat salah bahkan mungkin tidak termaafkan karena tidak dapat menjalankan amanahnya dalam AD ART HIMAFI ITB secara maksimal. Jika memang banyak mengatakan demikian pun aku sekali lagi merasa tidak perlu untuk memedulikan hal tersebut. Sebab, hal yang aku cita-citakan di Kongres KM ITB berhasil tercapai dan itu adalah sebuah kebanggaan yang aku bisa pegang walaupun tdak semua orang mengetahui hal ini. Intinya, aku memang memilih untuk egois memenangkan KM ITB karena aku mendapatkan pendidikan serta hal yang banyak memengaruhi hidupku dan itu banyak tidak aku dapatkan di HIMAFI ITB.

Keaslian Batas Semu
Kamu sudah memiliki batas yang berbeda, sekarang. Mungkin kamu sekarang sudah sedikit banyak mengetahui mengapa Senator itu lebih sering diingatkan untuk tidur dan mendapatkan ucapan semangat dari orang-orang. Bahkan kamu mungkin sebagai pelakunya. Aku tahu bahwa semenjak kamu menggantikan aku menjadi senator, aku tidak bisa untuk tidak memerhatikan kamu dalam berkegiatan di Kongres KM ITB. Dari mulai TAP Pengangkatan Royyan sebagai PJS K3M hingga Propaganda Hari Buruh kemarin. Kamu hanya sering dapat amarah dari aku. Jadi, aku sama sekali tidak menyalahkan kamu jika kamu sekarang sudah benci dengan adanya aku. Namun demikian, aku hanya ingin kamu tidak berasumsi dan menggunakan anggapanmu untuk hal ini sebagai sebuah hal yang benar. Pertama, aku berharap kamu bisa membayangkan rasanya menjadi orang yang sudah membangun dan melakukan sebuah penjawaban evaluasi beberapa hal yang tidak dilakukan sebelumnya. Hal yang aku maksud adalah Kongres KM ITB angkatan 2015 sudah berusaha untuk jangan sampai nama KM ITB itu terdengar jelek di luar. Kami berusaha untuk menegakkan hukum yang ada. Kami berusaha untuk menjalankan fungsi yang seharusnya kami lakukan. Hal yang ingin aku sampaikan adalah untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan waktu, tenaga, pikiran dan emosi serta hal yang lainnya dengan porsi yang cukup besar dengan potensi konflik perpecahan internal yang cukup tinggi juga. Dalam hal tersebut juga, tidak sedikit orang dari kami yang melakukannya. Kedua, aku berharap kamu bisa membayangkan sebuah bangunan yang baru berdiri namun hancur begitu saja karena ketidaktahuan caranya merawat gedungnya. Hal yang aku maksud adalah Kongres KM ITB angkatan 2016 yang sudah berusaha untuk bertanya dan mencari informasi mengenai pengetahuan dasar bagaimana Kongres KM ITB itu sendiri namun tidak digunakan pengetahuannya ketika melakukan fungsi dan tugasnya. Saat kasus Royyan, aku memang memberikan hal yang harusnya kalian lakukan untuk membenahinya namun tidak dilakukan dengan pertimbangan yang bahkan aku sendiri tidak bisa menerimanya. Begitu pula dengan SS dan hari buruh kemarin. Mungkin untuk yang kasus Royyan dan SS aku merasa memang kalian butuh sangat dibimbing karena memang hal yang baru untuk kalian. Namun, sepertinya bimbingan yang diberikan tidak memberikan dampak apapun untuk kalian. Seingat aku pun disana aku masih menyampaikan segala macam bentuk bimbingan dan tindakan apa yang perlu diambil dengan diskusi santai dan tidak menekan. Mencoba mengajak kalian berpikir mana yang seharusnya dilakukan mana yang tidak sesuai dengan keuntungan dan kerugian yang akan di dapat serta lain sebagainya. Namun, ketika aku merasa itu tidak berdampak, aku mencoba untuk memberikan tekanan. Ya, aku ingat saat aku bilang masalah profesionalitas. Jujur, aku memang disaat itu cukup emosi. Bagaimana tidak? Kamu mengetahui ada agenda yang cukup penting (ya ini subjektifitas penilaian orang, jika kamu merasa itu tidak penting tidak masalah) persoalan framing Arahan KAT dan SS. Namun, sekalipun kamu memang menganggap ini tidak penting dan sudah konfirmasi hadir tepat waktu dengan waktu mulai 19:30 ditambah pula adanya beberapa Kongres Angkatan 2015, pantaskah kalian sengaja telat datang karena alasan masih ngobrol, gaenak memberhentikan obrolan dan “tanggung” omongannya sama orang lain? Alasan aku semarah itu dan itu hanya ditujukan ke kamu adalah karena aku memang sebegitu berharapnya kamu bisa menjadi orang yang menjaga bangunan itu. Hanya itu. Sesulit itukah menjaga bangunan? aku percaya kamu. Aku percaya jika kamu mengerti mana hal yang baik dilakukan mana yang tidak. Namun, kejadian itu sepertinya sudah menghancurkan semuanya. Setelah kejadian itu, aku pun belajar bahwa ekspektasi dan harapan yang aku letakan pada seseorang adalah hal yang tidak baik. Aku salah. Memang dari awal seharusnya aku tidak berekspektasi apapun. Jadi, aku ingin minta maaf karena sudah melakukan kesalahan yaitu berekspetasi dan terimakasih kamu sekali lagi mengajarkan untuk tidak berekspektasi pada apapun dan siapapun. Kemudian, untuk yang hari buruh. Jujur, aku tidak mengerti harus menyampaikannya seperti apa. Jika diingat sedikit ke belakang, pembahasan mengenai wewenang Royyan sebagai PJS K3M ITB itu menghabiskan waktu, perdebatan, perumusan, kajian yang cukup lama hingga diberikannya GBHP secara penuh dan tidak ada yang direduksi bahkan ditambah dengan isu strategis, pada akhirnya itu semua seakan sia-sia sekarang. KM ITB sudah hancur di mata pihak eksternal. Harusnya Kongres KM ITB yang bisa menjadi garda terakhir dalam persetujuan aksi buruh dibolehkan atau tidak. Harusnya Kongres KM ITB juga yang bisa menjaga nama baik KM ITB di luar. Harusnya Kongres KM ITB juga bisa menjalankan audiensi pernyataaan sikap dengan baik. Namun, semua keharusan itu sepertinya kembali tidak dapat dilakukan. Aku pun merasa jika aku mengeluarkan emosi kembali sepertinya hanya buang-buang tenaga. Yang aku ingin hanya menyelamatkan KM ITB. Yang aku ingin hanya citra KM ITB buruk di internalnya saja tidak perlu sampai pihak eksternal juga ikut menghujat KM ITB jika memang tidak bisa baik di internal maupun eksternal. Bahkan itu saja pun juga tidak tercapai. Sebuah hal yang aku kira tidak hanya aku sendiri yang menginginkannya pun tetap tidak terjadi.

Penghujung
Bagian akhir ini aku ingin menyampaikan maaf dan terima kasih. Maaf sudah membuatmu meneteskan air mata karena buruk dan kasarnya penyampaianku. Maaf sudah memarahimu. Maaf untuk segala hal negatif yang aku lakukan terhadapmu. Aku harap setelah membaca ini semua, kamu mengerti alasan setiap perlakuanku. Walaupun aku mengerti bahwa penyampaianku pun seharusnya tidak seperti itu. Aku minta maaf sudah terlalu memberikan tekanan yang cukup besar. Aku minta maaf juga karena belum bisa menjadi seorang sosok yang baik akibat hal-hal yang kemarin aku lakuin terhadap kamu. Aku minta maaf untuk semuanya yang aku lakuin sama kamu.

Terimakasih sudah menjadi orang yang mau menggantikanku sebagai Senator HIMAFI ITB dan telah membantuku saat menjadi Senator HIMAFI ITB dan Ketua Kongres KM ITB. Terimakasih sudah menjadi Senator HIMAFI ITB yang lebih dekat dengan massa HIMAFI ITB itu sendiri dengan berhasil mencapai angka 103 orang yang telah berhasil diajak ke TPS dan menggunakan hak suaranya serta menjadikan HIMAFI ITB dengan himpunan dengan jumlah pemilih terbanyak kedua se-KM ITB. Terimakasih banyak atas semua
yang telah kamu lakuin buat HIMAFI ITB dan KM ITB. Kamu bisa jadi Senator yang jauh lebih baik dari aku dan hessel. Karena kamu selaku punya aku dan hessel di belakang kamu.

Setelah ini, aku sudah memutuskan untuk berhenti melakukan apa yang aku lakukan sebelumnya. Kamu sudah dewasa dan mengerti apa yang harusnya dilakukan. Aku akan berusaha itu untuk tidak intervensi apapun yang kamu ingin lakukan. Aku hanya akan menunggu cerita-ceritamu saja. Aku selalu mendukung apapun yang akan kamu lakukan. Jadi, Semangat terus dan Selamat Puasa juga ya!
“Meletakkan prioritas pada orang lain sampai terselesaikannya persoalan orang lain tersebut memang sudah aku rasakan sejak SMP. Alasannya pun juga masih sama, untuk melihat sinar bahagia terpancarkan dari belenggu keburukan yang dialami” -Acle

Maaf dan Terimakasih
-Hanya untuk dibaca oleh seorang perempuan bernama Ardhy Nur Ekasari-

Komentar

Postingan Populer